Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

KPUD Terpilih Diminta Antisipasi Politik Uang


Mesuji Pematang Panggang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat meminta anggota KPUD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terpilih menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu dan pilkada dengan baik, dengan mengantisipasi beberapa permasalahan pokok.

Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan,dugaan politik uang adalah salah satu permasalahan pokok dalam pemilu dan pilkada. ”Maka, kami meminta agar diantisipasi dan diminimalisasi,” katanya saat memberikan sambutan dalam pelantikan lima anggota KPUD provinsi Sumsel di gedung KPU,Jakarta,kemarin.


Hafiz mengatakan, selain politik uang, permasalahan pokok lainnya dalam pemilu maupun pilkada,antara lain ijazah palsu, KPUD yang kurang transparan, pelanggaran masa kampanye, penghitungan suara yang kurang akurat, kurang akuratnya daftar pemilih, dan permasalahan internal politik.

Pelantikan kelima anggota KPUD Provinsi Sumsel dilaksanakan sekitar pukul 11.00 WIB dan dipimpin langsung Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary. Mereka yang dilantik yaitu Helmi Ibrahim, Syafitri Irawan, Alfiyan Toni, Ahmad Bakri, dan Mismiwati. Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan KPU No 12/SK/SDM/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KPUD Provinsi Sumatera Selatan.

Pelantikan yang berlangsung di lantai 1 gedung KPU tersebut juga dihadiri komisioner KPUD yang lain,yakni Syamsulbahri, I Gusti Putu Artha, Sri Nuryanti, dan Abdul Aziz. Adapun dua komisioner lain, yakni Endang Sulastri dan Andi Nurpati tidak menghadiri pelantikan karena sedang ada tugas lain. Selain jajaran komisioner KPUD Sumsel, pelantikan juga dihadiri jajaran Kesekjenan KPU.

Hafiz mengungkapkan, anggota KPUD Provinsi Sumsel juga diminta menegakkan enam tugas pokok fungsi,yakni pemutakhiran data pemilih, logistik pemilu, sosialisasi pemilu, arsip dan dokumentasi pemilu, serta menyelenggarakan pemilu kepala daerah. Di sisi lain,katanya,KPUD Provinsi Sumsel hendaknya menyikapi kritik dengan bijak.

Menurutnya, jika kritik tersebut membangun, harus disikapi positif. Sementara jika kritik yang tidak sehat, harus disikapi dengan wajar, hati yang dingin, dan penuh kesabaran. AnggotaKPUDSumselterpilih Helmi Ibrahim mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan KPUD Provinsi Sumsel adalah konsolidasi antaranggota, salah satunya memilih Ketua KPUDnya.

”Rencananya baru besok diumumkan,”ujarnya. Dia mengatakan, terkait masukan Ketua KPU,KPUD Provinsi Sumsel akan segera ditindaklanjuti. Salah satu caranya adalah melakukan konsolidasi internal. ”Misalnya dengan jajaran kesekretariatan, kami harus intens komunikasi. Sebab, mereka adalah dapur kebijakan teknis,” ucapnya. Helmi menambahkan, komunikasi tersebut dilakukan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi.

Menurutnya, KPUD Provinsi Sumsel akan mendengarkan segala masukan kesekretariatan. Baginya,masukan tersebut berarti termasuk dalam pelaksanaan kerja KPUD. Dia mengungkapkan,lima anggota KPUD Provinsi Sumsel ini akan langsung melaksanakan tugas yang telah dirintis KPUD provinsi sebelumnya.

”Kita akan melanjutkan saja apa yang telah dilakukan KPUD provinsi yang lama,”tutur Helmi. Ketika ditanya mengenai tugas berat yang menanti,Helmi mengungkapkan, verifikasi di lapangan adalah tugas yangberat,baikuntukpilkada maupun pemilu. Sebab, pengecekan pada anggota partai atau pendukung calon perseorangan harus dilakukan dengan secermat mungkin.

Anggota yang lain, Mismiwati mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi KPUD provinsi terpilih adalah keberadaannya. ”Kita, kan,semua baru,dan baru dilantik, itu mungkin kendalanya. Cara untuk menyelesaikannya adalah konsolidasi antaranggota maupun antara anggota dengan kesekretariatan,” katanya.

Dia mengungkapkan,alasan lain dilakukannya konsolidasi tersebut dilakukan agar terdapat sinergi antaranggota KPUD maupun anggota dengan kesekretariatan dalam menjalankan tugas. (kholil)


Tidak ada komentar: